Bundaku

Apa saja yang dimasak bunda selalu enak.

Ada pohon nangka di belakang rumah berbuah lebat. Hampir setiap hari Ahad bunda memasak gulai nangka muda. Kadang dicampur ceker ayam. Aduhai sangat lezatnya.

Tak lupa bunda membuat nasi "lambiak" atau lontong. Lontong dengan gulai nangka adalah perpaduan kuliner lezat tiada duanya. Tiada bosan kami menikmatinya.

Ada pohon bambu yang rimbun di kebun belakang. Bambu muda atau rebung akan menjadi gulai yang sangat enak di tangan koki hebat yaitu bundaku. Pucuk-pucuk rebung yang selalu bermunculan setiap harinya adalah khasanah kekayaan kuliner bunda.

Kampungku yang bercurah hujan tinggi menyuburkan tanaman pakis tumbuh kembang. Bunda sering jalan-jalan pagi hari di tepian sungai sambil memetik ratusan pakis yang menghijau.Pakis yang sangat nikmat dimasak menjadi gulai dan rendang. Apalagi dicampur pisang lidi yang masih muda. Disertai ulekan cabe rawit yang super pedas menyebabkan aroma rendang pakis sungguh maknyoss enak tiada tara.

Ada ladang sempit milik kakek, tak jauh dari kampung, bundaku menanam ketela pohon, ketela rambat, kedelai, bayam, lobak pahit serta bawang merah, bawang daun dan kucai. Semua sayur-mayur perlengkapan dapur tersedia.

Walau ayah tak pernah lagi memberi uang belanja karena ayah sibuk bersama istri muda. Bundaku tak pernah terlihat kecewa. Selalu siap sedia memasak aneka kesukaan aku dan saudara ditengah aneka limpahan berkah Yang Maha Kuasa